ISLAMIC
INVASION
Confronting the World's
Fastest Growing Religion

bab11c

KITAB SUCI KEDUA

Bab 11
Analisis Sebuah Kitab Yang Paling Sahih


BAGIAN III

Kemujizatan Yang Dilakukan Muhammad

Tidak ada catatan Alquran mengenai kemujizatan yang dilakukan Muhammad. Kita telah merujuknya dari Alquran bahwa Muhammad menyangkal diri pernah melakukan mujizat selain menerima wahyu Alquran.
Tetapi aneh, setelah kematiannya, murid-murid Muhammad mulai mencari-cari kemujizatan yang seolah-olah dilakukan Muhammad, sebab mereka ingin menutupi kekurangan nabi Muhammad dalam masalah kemujizatan bila dibandingkan dengan nabi-nabi besar lain seperti nabi Musa, Yesus dan para penyihir kafir.

[ Kepada Muhammad ditanyakan: “Kenapa ‘tidak diturunkan’ kepada Muhammad suatu tanda dari Tuhannya?” (Qs 13:7). Atas pertanyaan ini, Muhammad mengalami kesulitan menjawabnya di Quran, karena memang tidak bisa dibuktikan oleh beliau.
Ia berusaha untuk meyakinkan, tetapi berakhir dengan jawaban yang melenceng atau kontradiktif.

Ada juga yang dijawabnya yakni, orang-orang biasanya tidak menyadari/mengetahui mujizat yang diturunkan Allah (Qs 6:37).
Ada yang seolah diberinya jawaban dan disuruh bersama-sama untuk menunggu mujizatnya (Qs 10:20).
Ada yang mengutarakan apa adanya keterbatasan Muhammad “Sesungguhnya mujizat-mujizat itu terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang nyata.” (Qs 29:50). “Bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul? (bacalah Qs 17:90-93).

Di dalam ayat Qs 17:59 sangat jelas diterangkan kenapa Allah memang tidak memberikan tanda mujizat kepada Muhammad.
Dari Hadis Shahih Bukhari no 1951, dari Abu Huraira mengutip nabi bersabda: “Setiap nabi-nabi diberikan kepadanya mujizat-mujizat, menyebabkan manusia beriman (percaya) tetapi yang diberikan kepadaku hanya wahyu (Quran) yang diwahyukan Allah kepadaku dan aku penuh harapan mempunyai pengikut yang lebih banyak di hari kiamat.”
SEKALIPUN SEMUA AYAT-AYAT TERSEBUT MENOLAK KEMUNGKINAN MUHAMMAD BERMUJIZAT, namun setelah meninggalnya beliau, berpuluh-puluh jenis mujizat Muhammad yang aneh-aneh telah di-klaim dalam banyak Hadis, dan dipercayai oleh Muslim ]

Hal lucu justru terlihat, bahwa sebagian “kemujizatan rekayasa” ini sesungguhnya merupakan bagian dari kemujizatan-kemujizatan yang dilakukan oleh Musa, Yesus, dan para penyihir tetapi kemudian ditransfer seolah-olah dilakukan oleh Muhammad.
Dengan demikian pada waktu umat Yahudi atau umat Kristen menunjukkan beberapa kemujizatan yang tercatat dalam Alkitab, pada saat yang sama pula umat Muslim dapat menjawab, “Nabi Muhammad tentunya juga telah melakukan kemujizatan seperti itu.”

[ Perhatikan bahwa mujizat-mujizat Yesus tidak pernah tampil sebagai sulap atau untuk show, melainkan selalu didasarkan atas tema kemanusiaan bagi khalayak, dan didikan iman bagi pengikut-pengikut-Nya. Berlainan sekali dengan tema Muhammad dalam mempertontonkan kemujizatannya ]

Berikut ini kami sajikan ringkasan dari kemujizatan yang menurut Hadis dilakukan oleh Muhammad.

Masih ada mujizat lain yang disebutkan umat Muslim mula-mula seperti misalnya serigala yang dapat berbicara, dan pohon palem berkotbah tentang Islam, namun karena kemujizatan tersebut tidak berkaitan langsung dengan Muhammad, kami tidak membahasnya dalam kesempatan ini.

  1. Bulan Dibelah Dua
    Ketika orang Mekah meminta kepada Muhammad melakukan mujizat guna membuktikan Muhammad betul seorang nabi Allah, maka iapun mengangkat pedangnya dan membelah bulan menjadi dua dengan pedang tersebut. (Hadis IV/830, 831, 832. Hadis V/208, 209, 210, 211. Hadis VI/387, 388, 389, 390).

    Hadis tidak menceritakan bagaimana dan oleh siapa dua potong bulan tersebut disatukan kembali. Penyatuan kembali dua potong bulan tersebut pasti Merupakan kemujizatan yang lebih hebat dari pada pemotongan bulan menjadi dua. Kemujizatan ini terjadi dikala pedang Muhammad jadi sangat luar biasa besarnya, atau bulan yang dipotong itu menjadi sangat kecil ukurannya.

    Secara historis, orang Arab zaman itu percaya ukuran matahari dan bulan besarnya seperti yang tampak oleh mata. Jadi bulan kira-kira besarnya seperti bola basket. Muhammad jelas tidak menghadapi masalah apa pun dalam memotong bulan sekecil bola basket tersebut.

    ‘Kemujizatan’ ini sangat meragukan. Jika orang-orang Mekah telah melihat pemotongan bulan menjadi dua, pasti Muhammad tidak perlu lagi menaklukkan mereka dengan kekuatan militer, melainkan mereka sudah ketakutan dan ramai-ramai masuk Islam.

  2. Tangisan Anak Pohon Palem
    Dikisahkan bahwa sebuah pohon palem menangis seperti seorang bayi, sebab Muhammad menggunakan mimbar untuk berkotbah, dan bukannya berdiri di bawah pohon palem tersebut waktu berkotbah. Muhammad kemudian meninggalkan mimbarnya dan mengelus-elus batang pohon palem tersebut sampai berhenti menangis. Hadis II/41, Hadis IV/783.

  3. Air di Padang Belantara
    Di dalam suatu peristiwa, ketika umat Muslim memerlukan air, Muhammad meminta sebuah mangkuk. Kemudian ia membuat air mengalir keluar dari ujung-ujung jarinya dan menampung air itu dalam mangkuk tersebut sampai setiap orang selesai memperoleh air yang diperlukan.

    Pada Hadis, I/170, 194, Hadis, IV/773, 774, 775, 776, 779 Berapa banyakkah orang yang minum air tersebut? Pada Hadis IV/774 menyatakan jumlahnya 70 orang. Sementara Hadis lain, IV/775 menyebutkan jumlah 80 orang. Bahkan Hadis IV/772 menyebut 300 orang. Masih terdapat Hadis IV/776 dan Hadis V/473 yang menyebutkan 1500 orang.

    Ada dua hal yang dapat diambil dari pertentangan antara angka-angka 70, 80, 300 dan 1500 tersebut. Pertama, Hadis yang satu selalu saja berbeda dengan Hadis-Hadis yang lainnya dalam mengungkapkan kasus yang sama. Dan kedua, kemujizatan yang dilakukan Muhammad dikisahkan berkali-kali dalam Hadis, dan setiap kalinya menjadi lebih besar dan lebih baik dari pada kisah sebelumnya.

  4. Melipatgandakan roti
    Muhammad juga dinyatakan memberi makan orang banyak dengan cara melipatgandakan roti seperti yang dilakukan Yesus. Mereka dikelompokkan sepuluh-sepuluh untuk menerima roti mujizat. Hadis IV/778, 781.

  5. Makanan Yang Dapat Berteriak
    Dikisahkan, makanan berteriak keras-keras dan memuliakan Allah sesaat Muhammad sedang memakannya.

    Bagaimanakah membayangkan seseorang yang dengan tenang menyantap roti dan daging yang sedang berbicara? Sungguh merupakan hal yang tidak dapat dipercaya. Hadis IV/779.

  6. Kuburan Yang Terbuka
    Ketika seorang Muslim dan kemudian murtad menjadi Kristen, lalu meninggal dunia dan dikuburkan, bumi tidak mau menerima tubuhnya melainkan melemparkannya keluar dari kuburan. Hal ini dianggap suatu kemujizatan yang dilakukan oleh Muhammad. Hadis IV/814.

  7. Melipatgandakan Buah Kurma
    Muhammad melipatgandakan beberapa timbunan buah kurma milik seorang Muslim dengan maksud agar orang Muslim ini dapat melunasi semua hutangnya. Hadis IV/780

  8. Dada Muhammad Dibelah terbuka
    Jibril membuka/membelah dada Muhammad dan mencuci bagian dalamnya dengan air zam-zam. Jibril membawa hikmat dan iman serta mencurahkannya ke dalam dada Muhammad dan kemudian menutupnya kembali. Hadis I/345

  9. Perjalanan di Malam Hari
    Perjalanan Muhammad di malam hari menuju Yerusalem dan kemudian meneruskannya melintasi 7 surga/langit di mana dia berbicara dengan sosok Adam, Idris, Musa, Yesus, dan Abraham dianggap beberapa kalangan sebagai kemujizatan terbesar yang pernah dilakukan Muhammad, hanya diungguli oleh Alquran sendiri. Hadis I/211, 345

    [ Perjalanan ini sulit dicernakan bahkan bagi para Muslim sendiri! Tak ada dasar yang baik untuk memahami peristiwa ini, kecuali mengatakan bahwa ia lebih merupakan mimpi muluk Muhammad pribadi ketimbang mujizat muluk.

    Di seluruh Alquran, peristiwa seperti Isra’ hanya disebutkan 1x dalam 1 ayat. Tidak diberikan tekanan/pengulangan apapun untuk menandakan bahwa ini adalah hal yang penting.

    Bahkan untuk Mikraj, masih harus dicari mana ayat yang bisa dicocokkan kepada peristiwa terbesar bagi Muhammad itu. Alhasil banyak Hadis yang mendongengkan kisah Isra dan Mikraj simpang siur berbeda satu terhadap lainnya. Apa lagi tafsiran-tafsirannya!

    Secara Alkitabiah, “perjalanan” ini bukan mujizat sama sekali karena tidak ada saksi-saksi kepada siapa mujizat (tanda) itu disodorkan. Para saksilah pusat kepentingan maka suatu mujizat diadakan apabila itu demi MENANDAI pelaku/pembawa mujizat itu sebagai utusan Allah yang otentik, sekaligus memuliakan nama Allah.

    Hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari mengisahkan datangnya Jibril dengan membuka atap rumah nabi, dan turun membelah dada nabi. Hatinya dikeluarkan lalu dibersihkan dengan air zam-zam, lalu ke dalam hati tersebut dimasukkan iman dan hikmat, kemudian dikembalikan ke dada sang nabi, dan seterusnya. Betulkah? Perlukah? Bukankah kerja sang Jibril menjadi mubazir, sebab dicuci atau tidaknya sebuah hati secara lahiriah tidak bisa berpengaruh terhadap iman dan hikmat manusia?

    Kisah Mikraj dilanjutkan dimana Allah menetapkan wajib shalat 50x (sehari-semalam) kepada pengikut Muhammad. Ketika Muhammad turun kembali dengan membawa perintah Allah itu, nabi Musa menasehatinya agar ia memohon kepada Allah mengubah/meringankan jumlah shalat. Turun-naik menjumpai Allah untuk tawar-menawar tentang jumlah shalat berakhir dengan kewajiban final shalat 5x sehari. Komentator Islam yang terkenal, Al-Razi berkata: “Kisah ini menunjukan bahwa hukum-wajib Allah telah dibatalkan dan diganti bahkan sebelum dilaksanakan. Dan ini adalah suatu kemustahilan!”

    Para ahli juga berselisih apakah ini sebuah perjalanan fisik atau perjalanan roh? Bila roh, kenapa roh Muhammad harus diangkut Allah dengan bantuan seekor Buraq? Dan bila roh Muhammad yang diundang ke sidratulmuntaha, kenapa Jibril malahan perlu-perlunya memperlihatkan dirinya secara fisik di sana? (Qs 53:6). Bukankah itu saling silang dan tidak match?

    Sebaliknya, bila itu sebuah perjalanan fisik, bagaimana mungkin penetrasinya ke dalam orbit? Dan penetrasi ke dalam alam roh/alam kekekalan yang lain. Aisyah berbicara: “Jasad Rasulullah tetap tinggal di tempat, tetapi Allah mengangkat rohnya pada malam itu” (Surat Rasul Allah, Ibnu Ishaq). Ibnu Ishaq juga menyaksikan sendiri: “Saya mendengar Rasulullah bersabda: “Mataku tertidur sementara hatiku berjaga” (Ibnu Ishaq 1955, p. 183)]

    Di masa hidup Muhammad tahun 570–632, belum ada Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Sejarah mencatat bahwa masjid tersebut baru ada pada tahun 702. Maka tentulah amat aneh orang bisa pergi ke suatu tempat yang belum ada. Lalu apa urusan Muhammad ke tempat yang hampa?

  10. Selembar Kain yang Dapat Meningkatkan Daya Ingat
    Muhammad mampu meningkatkan daya ingat dari salah seorang pengikutnya sehingga orang tersebut dapat mengingat Hadis, yaitu dengan cara meminta orang itu melepaskan kain yang dipakainya dan kemudian meletakkan kain tersebut di tanah.

    Lalu Muhammad melakukan gerakan seperti orang memetik sesuatu yang ada di atas dan kemudian membenamkannya ke dalam kain itu. Lalu Muhammad menyuruh orang tadi untuk memakai kembali kain itu dan orang tersebut selanjutnya tidak pernah melupakan apapun. Hadis I/119, Hadis IV/841.

  11. Pembuat Hujan
    Ketika kekeringan telah menakutkan orang banyak, mereka menghadap Muhammad dan meminta ia untuk berdoa pada Allah agar diturunkan hujan. Setelah Muhammad berdoa, hujan pun turun. (Hadis II/55).

  12. Pembuat Kekeringan
    Ketika suku-suku Mudar menolak untuk menerima Muhammad sebagai nabi Allah, Muhammad mengutuki mereka dalam doanya agar kekeringan dan wabah penyakit menghancurkan mereka selama 7 tahun. Dalam 1 tahun orang-orang itu menjadi sangat melarat dan hanya mampu makan kulit binatang, bangkai dan hewan-hewan mati yang sudah membusuk. Hadis II/120, 121.

    (berlainan dengan Yesus yang tidak pernah mengutuki dan menghancurkan mereka yang menolak-Nya, tetapi malahan mendoakan pengampunan bagi mereka)

  13. Meramalkan Akan Terjadinya Angin Ribut
    Muhammad mampu meramalkan angin ribut akan datang, iapun memperingatkan orang-orang agar menyiapkan diri menghadapi angin ribut tersebut. Ada seorang yang tidak memperdulikan peringatan tersebut dan akibatnya dia dihempaskan oleh angin ribut sampai ke sebuah gunung yang bernama Taiy. Hadis II/559. (padahal Quran berkali-kali menyatakan bahwa nabi tidak tahu hal-hal yang ghaib).

  14. Ramalan Mengenai Buah Kurma
    Muhammad dapat memperkirakan berapa jumlah buah kurma yang terdapat di dalam sebuah kebun sebelum kurma-kurma tersebut dipanen. Hadis II/559.

  15. Menyembuhkan Mata Yang Sakit Dengan Air Ludah
    Muhammad menyembuhkan mata seseorang dengan caranya meludahi mata orang itu. Dan, sejak saat itu orang tersebut tidak pernah lagi mengalami sakit mata. Hadis IV/192. Hadis V/51. [apakah ini tidak menirukan mujizat Yesus ketika meludahi mata yang buta? (Markus 8:23 )]

    Menurut Hadis, segala macam penyakit dapat disembuhkan oleh air ludah Muhammad (Hadis VII/641, 642). [Tetapi Hadis ini jelas bertentangan dengan kenyataan bahwa air ludah Muhammad tidak mampu memunahkan efek racun yang ia sendiri makan lewat daging kambing. Lihat HSB 1220 dan 1570]

  16. Air Ludah Muhammad Menjadi Air
    Ketika Muhammad meludahi sumur yang kering, sumur tersebut tiba-tiba dipenuhi dengan air yang cukup untuk kebutuhan 1400 orang beserta onta-onta mereka. Hadis IV/777. Hadis V/471, 472.

  17. Melipatgandakan Air
    Muhammad melipatgandakan air di dalam dua kantong kulit sehingga dapat memenuhi kebutuhan air bagi semua orang, dan setelah mereka puas, sisa air dalam kantong-kantong tersebut bahkan lebih banyak dari pada isi semula. Hadis IV/771.

  18. Kemujizatan Dengan Menggosokkan Tangan
    Muhammad menyembuhkan kaki yang patah dengan mengusap kaki tersebut dengan tangannya. Hadis V/371.

  19. Menyembuhkan Melalui Pengucapan ayat-ayat Alquran
    Gigitan ular, sengatan kalajengking, dan segala macam penyakit disembuhkan Muhammad, dengan cara, ia menggerak-gerakkan tangannya di atas luka tersebut sambil mengucapkan ayat-ayat Alquran, kemudian mengoleskan air ludahnya pada luka tersebut. Hadis VII/637, 638, 639, 640, 641, dan 642.

  20. Mengintepretasikan Mimpi (Mengartikan Mimpi)
    Muhammad mampu mengartikan mimpi-mimpi orang-orang lain maupun diri sendiri. Dia mengatakan bahwa mimpi dari seorang Muslim merupakan “salah satu dari 46 bagian seni peramalan nabi.” Jadi, Muhammad terlibat dalam seni ilmu gaib yang berkaitan dengan pemaknaan mimpi. Hadis II/468, Hadis IX/111-171.

    Tetapi di lain pihak, Muhammad dianggap pernah kena sihir sehingga beliau mengkhayalkan mengerjakan sesuatu, padahal beliau tidak mengerjakannya (HSB 1414). Hadis ini turut pula menjelaskan kenapa Muhammad begitu berani berspekulasi berbicara atas nama wahyu, tentang penguasaan hal-hal gaib yang sebenarnya tidak diberikan kepada Muhammad (Qs 10:20, 6:50), dan memang tidak dipunyainya (Qs 11:31, 7:188 dan lain-lain).

Kesimpulan

Beberapa kemujizatan yang tercantum di atas jelas merupakan kemujizatan yang ditiru dari kemujizatan yang dilakukan Musa (kemujizatan no. 3), yang dilakukan Yesus (kemujizatan no. 4 dan 15), yang dilakukan oleh para penyihir kafir (kemujizatan no. 9).
Sedangkan sisanya merefleksikan praktek-praktek ilmu gaib yang umum (banyak dikenal orang) pada zaman Muhammad (contohnya kemujizatan no. 19).

Tidak ada komentar: